|
Google image |
Brazing (pematrian) adalah cara penyambungan dengan menggunakan logam pengisi atau logam patri di antara permukaan logam induk yang disambung.
Logam pengisi selalu mempunyai titik cair yang lebih rendah dari pada logam induk. Ada dua macam logam patri, yaitu logam lunak dimana logamnya mempunyai titik cair lebih rendah dari 450°C dan logam patri yang mempunyai titik cair lebih tinggi dari 450°C yang disebut logam patri keras.
Karena logam patri pada umumnya mempunyai kekuatan yang lebih rendah dari pada logam dasar, maka dianjurkan agar celah antara kedua permukaan logam induk yang akan dipatri diusahakan sekecil mungkin.
AWS memberikan batasan bahwa lebar celah tersebut terletak antara 5/100 inci sampai 3/100 inci. Selama proses pematrain suhu harus cukup tinggi, agar logam patri cair yang mempunyai derajat kecairan yang tinggi sehingga dapat mengalir ke dalam celah antara kedua logam induk.
Logam-logam yang digunakan sebagai logam patri adalah :
1. paduan AG-Cu, kuningan dan tembaga yang biasanya dikelompokkan sebagai patri keras
2. paduan Pb-Sn, Bi-Sn dan Bi-Sn-Pb sebagai patri lunak.
Pada pematrian logam pengisi mempunyai titik cair secara umum diatas 430°C akan tetapi masih dibawah titik cair logam induk.
Pada penyambungan patri hal yang paling utama adalah kebersihan, permukaan harus bebas dari kotoran-kotoran, minyak, atau oksida-oksida dan bagian sambungan harus tepat ukuran maupun bentuknya dengan celah untuk bahan pengisi.